Kamis, 11 November 2010

Makna Pahlawan

10 November kemarin bangsa indonesia memperingati hari pahlawan, salah satu hari besar nasional. Membahas tentang pahlawan, mungkin sekarang rasa cinta kita terhadap para pahlawan nasional telah terkikis seiring perkembangan zaman. Hal ini tentu saja membut kita prihatin, padahal kita serng mendengar bahwa "bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati para pahlawannya".

Memang pahlawan tidak meminta kita untuk menghormati nya, karena mereka berjuang tanpa pamrih untuk kepentingan bangsa ini. Akan tetapi, sadarkah kita bahwa tanpa pengorbanan mereka mungkin negara kita tidak akan berdiri seperti sekarang ini.

Dari seorang pahlawan kita belajar untuk berjuang. Pada ero globalisasi seperti sekarang ini kita juga dituntut untuk berjuang, bedanya kita tak lagi memegang senjata untuk berperang, tak perlu meneteskan darah demi sebuah kebebasan. Perjuangan yang kita hadapi sekarang sebenarnya jauh lebih berat, karena kita dituntut untuk mempertahankan kemerdekaan yang telah diraih oleh para pahlawan kita dahulu, dan kita juga dituntut untuk membanngun bangsa tercinta ini.

Yang kita butuhkan untuk perjuangan kita saat ini adalah "IPTEK" sebagai senjata pembangunan, "MORAL" sebagai tameng kehancuran, serta "IMTAQ" sebagai senjata pemusnah keegoisan dan kesombongan.

Dengan IPTEK lah negara besar dapat berdiri tegak dan menjadi adidaya. Kita tahu Amerika, jepang, rusia, Inggris dan negara lainnya mempunyai IPTEK yang luar biasa, sehingga mampu menjadi negara yang ditakuti oleh dunia. Kemudian masalah MORAL bangsa, sekarang ini dampak globalisasi begitu kental terasa dikalangan generasi muda. Akses internet yang tak terbatas menjadi salah satu penyebabnya, karena dari sana berbagai sumber video kekerasan atau bahkan vornografi yang dapat mempengaruhu mental generasi muda. Apabila moralitas generasi muda kita telah hancur, maka siapa yang akan memimpin bangsa ini kedepannya.
YAng terakhir adalah tentang "IMTAQ", ini juga mnejadi kendala bangsa kita. Dimana seorang pemimpin yang menjadi panutan kita, terkadang goyah imannya, sehingga melakukan tindakan korupsi. Inilah yang menghambat pembangunan bangsa kita, dimana korupsi sudah membudaya, hanya kesadaraan dan IMTAQ lah yang dapat mengembalikan bangsa kitaa dari bahaya KORUPSI.

3 hal diata perlu kita kaji lebih jauh kedepannya, agar kita dapat mempertahankan bangsa ini, sehingga para pahlawan bangsa akan terus tersenyum di alam sana. Sebenarnya kita semua dapat berjuang, perjuangan kita sesuai dengan profesi yang kita jalani. Seorang pelajar berjuang dengan belajar, seoranag pedagang berjuang memajukan ekonomi dengan berdagang, seorang buruh berjuang melancarkan kegitan distribusi dalam perdagangan, seorang TKI berjuang di negri perantaun untuk memperkuat Devisa negara. Masih banyak lagi pejuang pejuang bangsa kita ini yang tidak saya sebutkan, karena sejatinya perjuangan itu dilakukan bersama sama.


Buat para pahlawan bangsaku, semoga engkau tenang dialam sana. Kami berdo'a semoga TUHAN YME memberikanmu kebaikan disisi-Nya. Aminn. . .

"Pahlawan dengan tetesan darah dan perjuanganmulah kami ada"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar