Selasa, 11 Mei 2010

Teori pembentukan jagat raya


Kita tentu mengetahui bahwa ada banyak teori yang membahas terbentuknya alam semesta. Mulai dari toeri keadaan tetap, teori nebula, teori osilasi dan mungkin teori yang terkenal saat ini adalah teori Big Bang. Teori ini dikemukakan pertama kali oleh kosmolog abbe lemaitre pada tahun 1920-an.

Orang orang beranggapan bahwa teori Big bang hanyalah sebuah peristiwa ledakan besar yang terjadi milyaran tahun yang telah lalu. Akan tetapi Teori ini sebenarnya menyatakan bahwa alam semesta ini berasal dari kondisi super padat dan panas, yang kemudian mengembang sekitar 13.700 juta tahun lalu. Pernyataan ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Astronom Amerika Serikat, Edwin Hubble. Pada tahun 1929. Dia melihat Galaksi yang jauh dan bergerak selalu menjauhi kita dengan kecepatan yang tinggi. Ia juga melihat jarak antara Galaksi-galaksi bertambah setiap saat. Penemuan Hubble ini menunjukkan bahwa Alam Semesta kita tidaklah statis seperti yang dipercaya sejak lama, namun bergerak mengembang. Kemudian ini menimbulkan suatu perkiraan bahwa Alam Semesta bermula dari pengembangan di masa lampau yang dinamakan Dentuman Besar.

Dari pernyataan diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa dahulunya alam semesta adalah satu. Tahukah anda sebenaranya pernyataaan ini telah ada berabad-abad yang lalu. Yaitu dalam Al-Qur’an surah ke 21 (Al-Anbiaya:30) yaitu : “… bahwasanya langit dan bumi itu keduanya adalah satu padu, kemudian kami pisahkan antara keduanya.

Itulah salah satu kebenaran dan keajaiban yang terdapat dalam Al-Qur’an yang dapat kita buktikan sekarang.

Senin, 03 Mei 2010

Prediksi kiamat 2012


Mungkin sudah basi untuk membahas prediksi tentang kiamat 2012. Seperti yang telah diketahui oleh banyak orang, prediksi tentang hari kiamat sudahlah banyak dikemukakan oleh para ilmuan ataupun orang awam. Namun banyak dari prediksi tentang kiamat tersebut yang meleset dari prakiraan.

Sebagai contoh, paeda awal penemuan komet Halley para ilmuan memprediksi bahwa bumi akan dihantam oleh benda langit yang sangat besar. Benda langit tersebut kemudian diberi nama komet Halley, sesuai dengan nama penemunya Edmund Halley. Namun setelah berlalu ternyata komet tersebut terdiri dari gumpalan debu dan gas, sehingga tidak mengancam kehidupan di bumi.

Pada awal abad ke 21 ini, kembali bermunculan banyak prediksi tentang hari kiamat.Pertama,pada bulan mei 2003 diperkirakan planet X akan mendekati bumi. Namun setelah berlalu tidak terjadi apapun. Kedua, adanya indikasi hujan asteroid. Tentunya kita masih ingat tentang jatuhnya asteroid di teluk Bone pada tanggal 8 Oktober 2009. Sebuah asteroid yang diperkirakan berdiameter 10 m. Untung asteroidnya jatuh ke laut. Kalau tidak mungkin peristiwa Tunguska Event, yang dihantam oleh ledakan dahsyat asteroid berdiamater 60 meter di atas Rusia pada 1908 bisa terulang kembali dengan kekuatan 10-15 juta ton TNT.

Walau demikian, sebuah asteroid yang digolongkan berbahaya bagi bumi (Potentially Hazardous Asteroid/PHA) telah berhasil ditemukan Robert Holmes, seorang astronom dari Astronomical Research Institute pada 31 Januari 2009.

Bulgarian Academy of Science, juga mengidentifikasi adanya asteroid ini. Penemuan objek ini diprediksi sebagai objek yang berpotensi menumbuk bumi setelah tahun 2042. Asteroid yang dinamakan 2009 BD81 ini akan mendekati bumi pada 27 Februari 2009 dan berada pada jarak tujuh juta km dari bumi.

Pada tahun 2042 diperkirakan asteroid ini akan berada pada jarak lebih dekat sekitar 31.800 km dari bumi dan akan semakin mendekat pada tahun 2046.

Dan ancaman yang sudah banyak diketahui orang orang adalah kiamat 2012 yang diprediksi disebabkan oleh plenet Nibiru. Hal ini diperkuat dengan kalender suku maya.

Apapun bentuk prediksi tersebut tentunya patut diterima sebagai kemajuan teknologi modern. Namun, sebagai umat beragama tentunya kita tidak boleh percaya akan hal tersebut. Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam surah ke 31(luqman:34)yang berbunyi " Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat. . ."

Tentunya kita meyakini bahwa kiamat itu akan terjadi, namun kapan terjadinya hanya Allah lah yang maha mengetahui atas segala sesuatu. sekarang kita hanya perlu mempersiapkan diri untuk menghadapinya, bukan mengetahui kapan terjadinya. . .

Sabtu, 01 Mei 2010

Ki Hajar dewantara


Raden Mas Soewardi Soerjaningrat (EYD: Suwardi Suryaningrat, sejak 1922 menjadi Ki Hadjar Dewantara, EYD: Ki Hajar Dewantara, beberapa menuliskan bunyi bahasa Jawanya dengan Ki Hajar Dewantoro, lahir di Yogyakarta, 2 Mei 1889 – meninggal di Yogyakarta, 26 April 1959 pada umur 69 tahun . Ia adalah pendiri Perguruan Taman Siswa, suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi jelata untuk bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi maupun orang-orang Belanda.
Tanggal kelahirannya sekarang diperingati di Indonesia sebagai Hari Pendidikan Nasional. Bagian dari semboyan ciptaannya, tut wuri handayani, menjadi slogan Departemen Pendidikan Nasional. Namanya diabadikan sebagai salah sebuah nama kapal perang Indonesia, KRI Ki Hajar Dewantara. Potret dirinya diabadikan pada uang kertas pecahan 20.000 rupiah.

Soewardi berasal dari lingkungan keluarga Keraton Yogyakarta. Ia menamatkan pendidikan dasar di ELS (Sekolah Dasar Eropa/Belanda). Kemudian sempat melanjut ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera), tapi tidak sampai tamat karena sakit. Kemudian ia bekerja sebagai penulis dan wartawan di beberapa surat kabar antara lain Sediotomo, Midden Java, De Expres, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, dan Poesara. Pada masanya, ia tergolong penulis handal. Tulisan-tulisannya komunikatif dan tajam dengan semangat antikolonial.

Pada bulan September 1919, ia bergabung dalam sekolah binaan saudaranya. Pengalaman mengajar ini kemudian digunakannya untuk mengembangkan konsep mengajar bagi sekolah yang ia dirikan pada tanggal 3 Juli 1922: Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa atau Perguruan Nasional Tamansiswa. Saat ia genap berusia 40 tahun menurut hitungan penanggalan Jawa, ia mengganti namanya menjadi Ki Hadjar Dewantara. Ia tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya. Hal ini dimaksudkan supaya ia dapat bebas dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun jiwa.
Semboyan dalam sistem pendidikan yang dipakainya kini sangat dikenal di kalangan pendidikan Indonesia. Secara utuh, semboyan itu dalam bahasa Jawa berbunyi ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. ("di depan menjadi teladan, di tengah membangun semangat, dari belakang mendukung"). Semboyan ini masih tetap dipakai dalam dunia pendidikan rakyat Indonesia, terlebih di sekolah-sekolah Perguruan Tamansiswa.

Pada tahun 1957 ia mendapat gelar doktor kehormatan (doctor honoris causa, Dr.H.C.) dari universitas tertua Indonesia, Universitas Gadjah Mada. Atas jasa-jasanya dalam merintis pendidikan umum, ia dinyatakan sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia dan hari kelahirannya dijadikan Hari Pendidikan Nasional (Surat Keputusan Presiden RI no. 305 tahun 1959, tanggal 28 November 1959).