Sabtu, 17 Juli 2010

Hikmah isra dan Mi'raj


Sebagai seorang muslim, kita tentu mempercayai peristiwa isra dan mi’raj. Peristiwa tersebut merupakan dua buah peristiwa yang dialami oleh Rasulullah Muhammad SAW. Orang sering menggabungkan kedua peristiwa ini, sejatinya peristiwa ini ada dua, bukan isra mi’raj yang identik dengan sebuah peristiwa.
Isra adalah perjalanan nabi Muhammad SAW pada suatu malam, dari masjidil haram ( mekah ) ke masjidil aqsha (palestina). Sedangkan mi’raj perjalanan nabi Muhammad dari masjidil Aqsha ke sidratul muntaha (langit ke tujuh) menghadap Allah SWT. Adapun ayat yang menerangkan tentang peristiwa ini adalah Q.S. Al isra’ ayat pertama yaitu :

“Maha Suci Allah, yang Telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang Telah kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya dia adalah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.”


Maksudnya: Al Masjidil Aqsha dan daerah-daerah sekitarnya dapat berkat dari Allah dengan diturunkan nabi-nabi di negeri itu dan kesuburan tanahnya.

Dari ayat di atas kita dapat mengambil beberapa pelajaran, yaitu :

1. kata hamba-Nya (abduhu) dalam surah al isra’ tersebut ditujukan kepada nabi Muhammad SAW. Kenapa Allah menujukan peristiwa ini kepada nabi Muhammad ? ini membuktikan bahwa nabi Muhammad adalah seorang sosok panutan. Karena a. Allah memuji ahlaknya Nabi Muhammad dalam Q.S. al Qalam ayat 4, “ dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”. b rasulullah di jamin masuk surganya allah c. perbuatan rasullullah adalah terjemahan hidup dari Al-Qur’an.

2. kata lailan dalam surah al-israa’ ayat pertama membuktikan bahwa isra dan mi’raj adalah sebuah mukjizat Allah kepada Nabi Muhammad, hal ini bukanlah mustahil bagi Allah. Ada yang mengatakan bahwa rasullullah Gila pada saat itu, akan tetapi tidakkah orang tersebut berpikir, bagaimana nabi isa dapat menghidupkan orang yang mati dengan izin Allah, bagaimana Allah menumbuhkan Tanaman di tanah yang gersang setelah diguyur hujan, dan contoh lain adalah bagaimana dengan izin Allah nabi Musa As dapat membelah lautan dengan tongkatnya. Itulah kebesaran allah pada nabi Muhammad saw.


3. dalam surah al isra’ ayat pertama tersebut juga di katakan masjidl haram ke masjidil aqsha. Timbul pertanya’an, kenapa pada saat itu Allah tidak langsung memberangkatkan Nabi Muhammad langsung ke sidratul muntaha dari masjidil haram? Dari bahasa aqsha artinya jauh, jadi kalau di artikan masjidil aqsha adalah mesjid terjauh. Ini membuktikan bahwa semua mesjid yang ada di muka bumi adalah rumahnya allah tempat kita beribadah, yang wajib kita makmurkan.

Kemudian, setelah membedah surah al isra’ ayat pertama di atas, sekarnag kita akan mempelajari hikmah isra dan mi’raj untuk kita jadikan sebagai pedoman hidup kita saat ini. Adapun hikmah dari isra dan mi’raj itu sendiri dapat kita ambil dari beberapa peristiwa yang dialami rasulullah saat sebelum isra dan mi’raj maupun saat peristiwa itu berlangsung.

A. Dari segi peristiwa yang melatar belakangi peristiwa isa dan mi’raj.
Saat sebelum peristiwa ini, rasullah Muhammad SAW dilanda musibah yang luar biasa. Beliau ditinggal oleh istri dan paman tercintanya. Namun beliau tetsap sabar dan memohon pertolang kepada Allah SWT. Allah membuktikan bahwa Dia adalah walinya orang-orang beriman dengan memerintahkan kepada jibril untuk memberitahukan kepada Muhammad SAW, bahwa Allah mengundang beliau untuk menghadapnya. Ini merupakna peristiwa luar biasa, karena tidak ada satupun nabi selama hidup di dunia yang langsung berhadapan dengan Allah di sidratul muntaha. Hikmah yang dapat kita ambil dari peristiwa ini adalah : kita harus senantiasa memohon pertolongan kepada Allah SWT, karena hanya dia yang berada bersama kita saat senang atau duka.

B. di bersihkannya hati nabi Muhammad SAW. Peristiwa ini mengundang pertanyaan bagi kita. Kenapa hati Muhammad SAW dibersihkan, padahal dia adalah seorang yang maksum (bebas dari dosa). Ini membuktikan bahwa betapa pentingnya peristiwa ini. Karena dengan hari yang dibersihkan tadi, nabi Muhammad selalu dalam cahaya petunjuk dalam perjalanan isra dan mi’raj nya. Peristiwa ini memberikan hikmah pada kita, yaitu ; kita harus selalu membersihkan hati kita dengan zikir pada Allah, karena hati yang bersih selalu menunjukkan pada jalan yang benar. Dalam surah syam Allah menerangkan bahwa “sungguh beruntunglah orang yang mensucikannya, dan sungguh buntunglah orang yang mengotorinya”.

C. Rasullullah lebih memilih Susu ketimbang Khamar untuk di jadikannya minuman. Pada peristiwa ini, rasulullah pernah disuguhkan oleh jibril minuman. Diantara minuman tersebut ada khamar dan susu. Kemudian dengan yakin Muhammad SAW memilih susu. Kenapa rasullullah memilih susu? Karena rasulullah tau yang mana yang bai dan yang buruk peristiwa ini memberikan hikmah : Kita harus selalu memilih kepada yang benar, karena yang benar itu jelas, dan yang salah juga jelas.


D. setelah kembali dari sidratul muntaha Rasulullah membawa bekal untuk kita, yaitu perintah shalat. Ini merupakan hikmah terbesar dalam hidup kita. Boleh dikatakan shalat adalah nikmat. Kenapa ? karena shalat itu menyehatkan kita, baik rohani maupun jasmani. Dari segi rohani, shalat dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar, sedangkan dari segi kesehatan, shalat terbukti melancarkan peredaran getah bening, hingga menambah kecerdasan otak. Karena salah satu gerakan shalat, yaitu sujud, dapat melancarkan peredaran darah ke otak

Dari urai di atas dapat kita simpulkan hikmah isra dan mi’raj bagi kita, yang dapat kita jadikan pelajaran untuk kita saat ini adalah :
1. kita harus senantiasa memohon pertolongan kepada Allah SWT
2. kita harus selalu membersihkan hati kita
3. Kita harus selalu memilih kepada yang benar
4. menjadikan shalat sebagai kebutuhan

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar