Sabtu, 25 September 2010

Kewajiban Seorang Hamba

Assalamualaikum Wr. Wb . . .

Sebagai seorang yang diciptakan, tentunya kita mempunyai seorang pencipta. Dialah Allah SWT tuhan semesta alam. Dialah yang memiliki kerajaan langit dan bumi serta seisinya. Bahkan mungkin banyak ciptaannya yang tidak kita ketahui. Sebagai seorang hamba biasanya memiliki kewajiban tertentu. Sebagai contoh : seorang budak (hamba saya) biasanya bersedia mengorbankan dirinya hanya untuk tuannya.
Sekarang kita sebagai seorang hamba Allah SWT tentunya juga memiliki kewajiban. Apa kewajiban kita itu? Ya, kewajiban kita adalah beribadah kepada-Nya. Sesuai dengan wikipedia Bahasa Indonesia, kata ibadah itu diambil dari bahasa arab, yang dapat diartikan sebagai berikut:
1. perbuatan atau penyataan bakti terhadap Allah atau Tuhan yang didasari oleh peraturan agama.
2. segala usaha lahir dan batin yang sesuai perintah agama yang harus dituruti pemeluknya.
3. upacara yang berhubungan dengan agama.
Kemudian dasar yang memerintahkan kita untuk beribadah pada Allah SWT itu tentunya terdapat dalam Al-Qur’an maupun hadist. Diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Q.S adz dzariat (51 :56)
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” Dalam ayat ini jelas bahwa Allah menciptakan kita adalah untuk beribadah pada-Nya, perintah ini juga ditujukan oleh Allah kepada Jin.

2. Q.S Yaasin (36 : 61)
“Dan hendaklah kamu menyembah-Ku. inilah jalan yang lurus.”


3. Q.S Al-Fatihah (1 : 5)
“Hanya Engkaulah yang kami sembah[6], dan Hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan[7].”


Penjelasan :
[6] Na'budu diambil dari kata 'ibaadat: kepatuhan dan ketundukkan yang ditimbulkan oleh perasaan terhadap kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah, Karena berkeyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya.
[7] Nasta'iin (minta pertolongan), terambil dari kata isti'aanah: mengharapkan bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri.


Jenis- jenis ibadah :
a. ibadah Mahdah, yaitu salah satu jenis ibadah yang telah diperintahkan oleh Allah SWT. Sebagai contoh ialah sholat (QS.Ibrahim :31), puasa (QS. Al- Baqarah : 183). Zakat (QS Al baqarah :43).
b. Ibadah gairu Mahdah : yaitu segala perbuatan yang kita lakukan untuk mendapatkan Ridho Allah SWT. Contoh : Belajar, bekerja, berdagang Dll.

Setelah kita mengetahui pengertian, dasar dan jenis-jenis ibadah tentunya kita wajib mengerjakannya. Dalam Al Qur’an Surah Al An’am : 162-163 menerangkan kepada kita untuk melakdanakan ibadah secara ikhlas. Adapun arti dari ayat tersebut adalah sebagai berikut :

“ Katakanlah: Sesungguhnya Sholatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.
Tiada sekutu bagiNya; dan demikian Itulah yang diperintahkan kepadaku dan Aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)".


Disamping itu juga, dengan mengerjakan ibadah menunjukkan bahwa kita telah bersyur kepada Allah SWT. Allah telah berjanji kepada kita bahwa Dia akan menambah nikmat yang telah diberikannya pada kita, jikalau kita bersyukur. Hal ini dijelaskan Dalam Qur’an surah Ibrahim ayat 7.

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

Jelaslah sudah perkara mengenai ibadah. Perlu kita ketahui juga, ibadah yang kita lakukan itu sangat bermanfaat. Manfaat yang dapat kita rasakan tidak hanya dari segi rohaniah, tetapi dati segi kesehatan, social maupun ekonomi. Sebagai contoh, kita diperintahkan untuk sholat, dengan sholat itu membuat hati kita menjadi tenang, serta sholat dapat mencegah pelakunya dari perbuatan keji dan mungkar. Kemudian perintah untuk berpuasa, dengan berpuasa membuat tubuh kita sehat, disamping itu juga kita dapat merasakan betapa sakitnya saudara kita yang kurang beruntung seperti kita misalnya, yang harus makan satu kali sehari, atau bahkan tidak makan. Kemudian perintah untuk berzakat, dengan berzakat kita dapat berbagi dengan saudara kita yang kurang mampu, hal ini juga dapat meningkatkan rasa ukkhuah islamiah kita.

Jadi kita dapat menyimpulkan bahwa, sebagai seorang insan kita memiliki suatu kewajiban, yaitu melaksanakan ibadah. Melaksanakan ibadah disini bukan berarti hanya sekedar melepaskan kewajiban, akan tetapi mari kita jadikan ibadah sebagai kebutuhan. Karena sudah sepantasnya sebagai mahluk ciptaan Allah SWT kita bersyukur atas nikmat yang telah Ia berikan. Jangan sampai kita menjadi kaum kaum terdahulu yang tidak mau beribadah kepada Allah SWT. Sebagai Contoh : kaum Nabi Nuh AS yang ditenggelamkan dengan banjir besar, kemudian kaum nabi sholeh, yang ditimpa gempa atau bahkan kaum Nabi Luth yang ditimpa hujan batu.

Wassalamualaikum Wr. Wb. . .